Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Abdul Mu’ti Pendidikan Butuh Teknologi, Tapi Lebih Butuh Guru Berkualitas

Info Pontianak – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa peran guru dalam mendidik generasi bangsa tidak dapat digantikan oleh teknologi. Hal ini disampaikan Mu’ti dalam kegiatan Symposium Title: Indonesia’s Future a Multi-Disciplinary Approach di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).

Prof Abdul Mu'ti: Sistem Ujian Nasional Masa Lalu Beda dengan Masa  Mendatang - Edu Historia
Abdul Mu’ti Pendidikan Butuh Teknologi, Tapi Lebih Butuh Guru Berkualitas

“Kita memiliki teknologi yang sangat berkembang, tetapi peran seorang guru tidak dapat diganti oleh teknologi,” tegas Abdul Mu’ti.

Teknologi Membantu, Bukan Menggantikan Peran Guru

Menurut Mu’ti, teknologi memang berperan besar dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan, namun keberadaan guru sebagai pendidik tetap tidak tergantikan. Ia menambahkan, terkadang teknologi justru tidak mampu menjawab tantangan pendidikan yang memerlukan pendekatan humanis dan nilai-nilai karakter.

“Teknologi membantu, tetapi juga memiliki keterbatasan. Peran guru sangat penting dalam membentuk karakter dan nilai moral peserta didik,” jelasnya.

249 Ribu Guru Belum Memenuhi Kualifikasi S1

Mu’ti juga mengungkapkan bahwa masih terdapat sekitar 249.000 guru di Indonesia yang belum memiliki kualifikasi minimal Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1). Hal ini bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menetapkan syarat minimal guru harus berpendidikan S1 atau D4.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kemendikdasmen akan menggandeng Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan berbagai perguruan tinggi guna menyelenggarakan program peningkatan kualifikasi guru.

“Kami menawarkan program pendidikan untuk guru yang belum memenuhi kualifikasi agar bisa mendapatkan gelar D4 atau S1 melalui bantuan dari kementerian,” katanya.

Kurikulum AI dan Coding Masuk Sekolah Tahun Depan

Sebagai bentuk transformasi digital di bidang pendidikan. Pemerintah juga akan mulai menerapkan kurikulum coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di sekolah-sekolah mulai tahun ajaran depan. Namun, Mu’ti menegaskan bahwa kurikulum baru ini bukan untuk menggantikan guru, melainkan untuk membekali siswa agar siap menghadapi era teknologi.

“Anak-anak tidak hanya harus bisa menggunakan teknologi, tapi juga harus mampu memanfaatkannya secara bijak untuk berbagai tujuan positif,” ujar Mu’ti.

Penutup: Peran Guru Kunci dalam Transformasi Pendidikan

Pernyataan Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya posisi guru sebagai aktor utama dalam dunia pendidikan. Bahkan di tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Integrasi teknologi seperti AI dan coding hanya akan berhasil bila didukung oleh guru yang berkualitas dan profesional.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *