Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Kanker Ovarium dan Risiko Profesi: Siapa yang Paling Rentan?

Hari Kanker Ovarium Sedunia, Apa Itu Kanker Ovarium? - Indozone Health
Kanker Ovarium dan Risiko Profesi: Siapa yang Paling Rentan?

Info Pontianak – Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker yang paling sulit dideteksi sejak tahap awal. Namun, studi terbaru mengungkap bahwa jenis pekerjaan tertentu dapat meningkatkan risiko perempuan terkena kanker ini, terutama yang melibatkan paparan zat kimia berbahaya di lingkungan kerja.

Pekerjaan Berisiko Tinggi terhadap Kanker Ovarium

Sebuah studi dalam Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa beberapa profesi meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan, terutama jika dijalani selama 10 tahun atau lebih. Berikut beberapa jenis pekerjaan yang disebut dalam penelitian:

  • Penata rambut, tukang cukur, ahli kecantikan: Risiko meningkat hingga 3 kali lipat.

  • Pekerja konstruksi: Risiko naik hampir 3 kali lipat.

  • Akuntan: Risiko meningkat 2 kali lipat.

  • Pekerja industri pakaian dan bordir: Risiko meningkat hingga 85 persen.

  • Pekerja grosir dan eceran: Risiko naik masing-masing sebesar 45 persen dan 59 persen.

Paparan rutin terhadap bahan kimia tertentu dalam profesi ini diyakini berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker ovarium.

Baca Juga : Ilmuwan Perancis Temukan Golongan Darah Baru Gwada Negatif dari Seorang Pasien Wanita


Zat Kimia di Tempat Kerja yang Diduga Berperan

Penelitian menggunakan data dari studi PROVAQ di Montreal, Kanada, dengan membandingkan 491 perempuan penderita kanker ovarium dan 897 perempuan sehat. Mereka dianalisis berdasarkan riwayat pekerjaan, gaya hidup, dan paparan zat kimia selama minimal enam bulan kerja.

Paparan jangka panjang (minimal 8 tahun) terhadap 18 jenis bahan kimia dan partikel terbukti meningkatkan risiko lebih dari 40 persen. Zat-zat berbahaya yang teridentifikasi meliputi:

  • Bedak talk

  • Amonia

  • Hidrogen peroksida

  • Debu rambut

  • Serat sintetis dan poliester

  • Pewarna organik

  • Selulosa

  • Formaldehida

  • Gas propelan

  • Bahan dalam bensin dan pemutih

Profesi di industri kecantikan tercatat memiliki tingkat paparan tertinggi terhadap bahan-bahan tersebut, khususnya pewarna dan pemutih rambut.


Faktor Lain yang Meningkatkan Risiko

Selain faktor pekerjaan, penelitian juga menemukan bahwa perempuan yang:

  • Berpendidikan rendah

  • Jarang atau tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral

  • Tidak memiliki anak

memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Faktor reproduksi dan hormonal ini turut berkontribusi terhadap kerentanan.


Kesimpulan dan Rekomendasi

Meski hubungan langsung antara zat kimia tertentu dan kanker ovarium masih perlu diteliti lebih lanjut, temuan ini memberikan sinyal penting bagi kalangan pekerja perempuan. Kesadaran terhadap paparan kimia dan perlindungan di lingkungan kerja sangat krusial.

Pemerintah dan industri diimbau untuk memperketat regulasi keselamatan kerja, terutama pada sektor dengan risiko tinggi. Perempuan yang bekerja di bidang-bidang tersebut juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *