Konflik Iran-Israel Memanas, Ratusan Tewas dan Drone Tewaskan Warga di Suriah

Info Pontianak. Konflik Iran – Israel kembali meningkat drastis sejak Minggu (15/6/2025) hingga Senin (16/6/2025). Kedua negara saling melancarkan serangan udara dan rudal yang menimbulkan korban jiwa tidak hanya di wilayah masing-masing, tetapi juga di negara ketiga seperti Suriah.
Militer Israel menyatakan telah meluncurkan serangan udara ke situs peluncuran rudal di Iran tengah pada Senin pagi. Serangan ini menjadi balasan atas serangan rudal Iran ke kota Bat Yam, dekat Tel Aviv, yang menewaskan sedikitnya 10 warga sipil.
“Kami akan terus melindungi langit kami dan menghadapi ancaman dari langit Iran,” demikian pernyataan militer Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam Iran karena menyerang wilayah sipil dan bersumpah akan memberi balasan berat.
“Iran akan membayar mahal atas pembunuhan warga sipil, perempuan, dan anak-anak,” tegas Netanyahu saat meninjau lokasi serangan.
Iran Ancam Balas Lebih Keras
Menanggapi serangan balasan dari Israel, juru bicara militer Iran, Kolonel Reza Sayyad, menyampaikan peringatan keras. Ia meminta warga Israel meninggalkan wilayah pendudukan karena wilayah tersebut, menurutnya, tidak akan layak huni lagi.
“Tempat perlindungan tidak akan menjamin keselamatan kalian,” ujarnya dalam siaran televisi nasional.
Menurut Kementerian Kesehatan Iran, sejak Jumat, total korban tewas akibat serangan Israel mencapai 224 orang, dengan lebih dari 1.200 orang luka-luka. Serangan terbaru juga menghancurkan dua depot bahan bakar dan markas polisi di Teheran.
Baca Juga : Pesawat Netanyahu Tiba di Yunani, Kabur dari Perang Israel-Iran?
Drone Nyasar Tewaskan Warga Sipil di Suriah
Konflik bersenjata ini juga berdampak ke negara tetangga. Di Suriah, sebuah drone yang diduga milik Iran menyerang sebuah rumah di Provinsi Tartus dan menewaskan seorang perempuan. Ini menjadi korban sipil pertama di Suriah sejak konflik antara Iran dan Israel meluas.
Lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris melaporkan insiden tersebut pada Senin pagi.
Warga Sipil Ketakutan dan Mengungsi
Guncangan akibat konflik ini memicu kepanikan warga di Teheran dan kota-kota di Israel. Di Haifa, asap membumbung tinggi usai dihantam rudal Iran. Di Teheran, warga mulai mengungsi ke wilayah utara demi keselamatan.
“Kami tidak bisa tidur sejak Jumat. Ledakan terdengar sangat keras,” kata Farzaneh, warga Teheran. Namun, sebagian warga tetap memilih bertahan.
“Perang itu menyakitkan, tapi saya tidak akan meninggalkan kota saya,” ujar Shokouh Razzazi (31), dikutip dari AFP.
Kesimpulan
Perang antara Iran dan Israel terus menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Serangan saling balas telah menimbulkan ratusan korban jiwa, merusak fasilitas publik, dan membuat warga sipil di Timur Tengah hidup dalam ketakutan. Dampak konflik ini diprediksi akan terus meluas jika tidak segera dihentikan melalui jalur diplomasi internasional.