
Info Pontianak. GAZA – Serangan udara Israel kembali menambah deretan tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza. Kali ini, sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan yang terjadi saat warga berkumpul untuk menerima bantuan tepung di kota Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis (26/6/2025).
Serangan menyasar petugas keamanan lokal dari unit Sahm, bentukan Kementerian Dalam Negeri Hamas, yang tengah menjaga proses distribusi bantuan. Korban termasuk 7 anggota unit Sahm, 1 anak-anak, dan sejumlah warga sipil lainnya. Lokasi kejadian berada di dekat bundaran al-Baraka, dekat gudang logistik bantuan.
Menurut keterangan rumah sakit Martir al-Aqsa, banyak korban tewas dalam kondisi tubuh tercabik dan luka parah. Seorang paramedis dari kamp pengungsi al-Maghazi, Razeq Abu Mandil, menyatakan ia harus bolak-balik mengangkut korban karena keterbatasan ambulans dan kepadatan pasien di rumah sakit. “Saya mengulangi ini tiga atau empat kali. Situasinya sangat buruk,” ujarnya.
Baca Juga : Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel, Klaim Balas Dendam atas Perang Gaza
Krisis Pangan dan Kekacauan Distribusi
Warga Gaza saat ini hidup di ambang kelaparan massal, menyusul blokade ketat yang diberlakukan Israel sejak Maret 2025. Meski pada Mei terjadi pelonggaran, distribusi bantuan masih menghadapi kendala berat akibat jalan rusak, konflik bersenjata, dan pembatasan militer.
Warga Gaza seperti Ahmed Abu Zubeida (36) menyebut dirinya terluka akibat pecahan peluru meski berada jauh dari titik ledakan. Ia datang ke lokasi hanya karena mendengar harga sembako lebih murah di bundaran al-Baraka. “Saya melihat orang-orang tergeletak, darah di mana-mana,” katanya.
Kontroversi Bantuan dan Tuduhan Israel
Israel menuding Hamas menyalahgunakan bantuan kemanusiaan untuk mendanai operasi militer. Namun, tudingan ini dibantah oleh PBB dan organisasi kemanusiaan, yang menyebut sistem distribusi mereka memiliki pengawasan ketat.
Sebagai alternatif, Israel mendukung distribusi bantuan melalui lembaga Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang berbasis di AS. Namun, distribusi GHF juga menuai kritik karena sering dilakukan diam-diam, di lokasi berbahaya, dan tanpa pemberitahuan kepada warga.
Korban Terus Bertambah, Bantuan Tak Cukup
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengirim sembilan truk bantuan medis ke RS Nasser, rumah sakit terbesar di Gaza selatan. Namun, kebutuhan di lapangan jauh melebihi pasokan yang masuk.
Hingga kini, militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan udara di Deir al-Balah. Namun, data dari organisasi medis menunjukkan bahwa ratusan warga sipil telah menjadi korban peluru tajam dan tembakan langsung selama beberapa minggu terakhir.